Fauna air tawar Sulawesi terancam punah
Kami mengagumi mereka di akuarium kami. Kami melindungi mereka di rumah mereka. Aquarist, ilmuan, penjaga kebun binatang, konservasionis… kita semua bekerja sama.
“Pulau impian” Sulawesi
Sulawesi, termasuk dalam wilayah Republik Indonesia, adalah salah satu Kepulauan Sunda Besar dan terletak di sebelah timur Kalimantan. Tempat ini terkenal dengan kehidupan air tawarnya yang unik – spesies ikan, udang, kepiting, siput, dan invertebrata serta tumbuhan lainnya yang tidak ditemukan di tempat lain di planet ini.
Laboratorium evolusi
Keanekaragaman fauna akuatik paling banyak terdapat di danau-danau di Sulawesi Tengah: Danau Poso dan sistem Danau Malili, yang terdiri dari tiga danau besar (Matano, Towuti, dan Mahalona), dua danau yang lebih kecil dan saluran air yang saling berhubungan.
Danau-danau ini terbentuk olen aktivitas tektonik dan diperkirakan berusia lebih dari 1 juta tahun. Danau-danau ini memiliki kedalaman yang signifikan (Danau Matano memiliki kedalaman 590 m!), komposisi kimia yang unik, tetapi di atas semua itu, danau-danau tersebut adalah rumah bagi ratusan spesies mulai dari diatom hingga ikan yang tidak hidup di tempat lain di bumi. 99% spesies yang hidup di Danau Malili adalah species endemik di danau itu! Itulah mengapa sangat menyakitkan melihat surga bawah air ini dihancurkan dan banyak spesies menghilang.
Tahukah Anda bahwa udang Caridina dennerli yang cantik dan populer sedang menghadapi kepunahan?
Crustacea merah kecil ini diketahui hanya berasal dari satu danau di Sulawesi, Danau Matano. Seiring dengan penyebaran ikan invasif, jumlah udang ini menurun dengan sangat cepat. Meskipun pencarian intensif telah dilakukan pada tahun 2017 dan 2018, namun tidak ada satu pun spesimen yang ditemukan! Kategori Daftar Merah IUCN untuk spesies ini telah diubah menjadi "Critically Endangered (Possibly Extinct in the Wild)", lihat di sini.
Tapi tunggu! Pada tahun 2019, peneliti dengan bantuan pemburu udang lokal menemukan udang ikonik ini bersembunyi di bawah lapisan batu tebal di dua tempat di Matano. Udang-udang tersebut tidak ditemukan di tempat mereka dulu, sekarang mereka hidup jauh di bawah batu (setidaknya 30 cm) bersembunyi dari predator invasif. Mereka tidak aman di sana. Bagian bawahnya ditutupi dengan lapisan lumpur dan ganggang yang tebal, yang bukan merupakan kondisi normal, dan oksigen di bawah bebatuan dapat dengan mudah berkurang.
Bisakah kita menemukannya di percobaan berikutnya?
… dan bukan hanya itu …
Udang lain juga dipengaruhi oleh ikan predator invasif. Hampir semua 15 spesies udang dari Danau Malili diklasifikasikan sebagai Kritis dengan hanya satu pengecualian (“hanya” Terancam).
100%
siput Sulawesidrobia
dievaluasi sebagai Kritis
16
dari 28 spesies siput Tylomelania dari Malili Kritis
1983
adalah tahun ketika Adrianichthys kruyti dan Mugilogobius amadi terakhir terlihat
6
adalah julah spesies kepiting air tawar Sulawesi yang tergolong Terancam